
Foto penyerahan sertifikat oleh Yayasan Korindo kepada narasumber Seminar Edukasi ‘Generasi Cerdas Cegah Bullying’ di SMA Perguruan Cikini, Jakarta pada Kamis (22/2).
JAKARTA – Berdasarkan data Federasi Serikat Guru Indonesia, posisi Indonesia saat ini berada pada urutan kelima dari 78 negara dengan pelajar paling banyak mengalami bullying atau perundungan. Yayasan Korindo Group sebagai pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan dengan sigap mengambil tindakan terkait hal tersebut dengan menggandeng seorang ahli psikolog yaitu Maya Sita Darlina, M.Si, yang merupakan lulusan S2 Universitas Indonesia.
Psikolog Maya Sita Darlina mengisi seminar edukasi yang bertemakan ‘Pencegahan Bullying dan Kekerasan’. Seminar tersebut dilaksanakan selama tiga hari terhitung mulai tanggal 20 Februari hingga 23 Februari 2024 dan digelar di tiga Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jakarta yakni SMA 55 Jakarta, SMA Fatahillah, serta SMA Perguruan Cikini.
Dalam seminar tersebut, Maya memberikan paparan terkait perilaku bullying, dampak, dan cara menanggapi kasus bullying apabila terjadi di lingkungan sekolah, baik pribadi maupun pada temannya. Tidak hanya itu, Maya juga memberikan studi kasus kepada para siswa-siswi secara langsung sebagai bahan pembelajaran.
Menurutnya, perilaku bullying harus menjadi perhatian khusus seluruh pihak karena akan berdampak besar bagi pelaku, terutama bagi korban. Hal ini diperparah dengan presentasinya yang semakin meningkat baik di kalangan siswa maupun guru. Oleh karena itu siswa dianggap perlu untuk mengetahui dampak dan cara mengatasi tindakan bullying.
“Presentasi bullying saat ini sedang meningkat, sehingga pemerintah maupun pihak swasta dan khususnya pihak sekolah itu sendiri harus lebih memberikan perhatian khusus untuk pencegahan kasus bullying terhadap anak-anak,” ujar Maya saat diwawancara.
Ia juga menambahkan bahwa apabila kasus bullying ini tidak segera diatasi, maka kedepannya perilaku negatif ini akan berpotensi mengganggu dunia pendidikan anak-anak di Indonesia.

Foto Siswa peserta kegiatan seminar pencegahan bullying antusias mengikuti rangkaian acara
Di sisi lain, pihak sekolah dan para siswa-siswi menyambut baik kegiatan seminar ini. Mereka sangat antusias mengikuti proses pemberian materinya. Mengingat kasus bullying masih terjadi di sekolah, sehingga mereka pun berlomba-lomba menceritakan pengalaman yang pernah terjadi baik pada dirinya maupun lingkungannya.
Seperti halnya Delfinata Farel salah satu siswa SMAN 55 Jakarta mengaku sangat senang mengikuti kegiatan seminar tersebut, ia merasa mendapat pelajaran baru yang sangat berharga dan tentunya sangat bermanfaat untuk kehidupannya saat ini sebagai seorang pelajar.
“Saya sangat senang ada kegiatan seperti ini di sekolah mengingat kasus bullying ini sangat rentan terjadi di sekolah. Dengan adanya edukasi langsung dari seorang ahli psikolog, saya rasa para pelajar akan lebih aware terhadap bahaya bullying dan akan lebih berhati hati dalam melakukan tindakan,” ujar Delfinata. Kegiatan dilanjutkan dengan game dan penyerahan souvenir kepada siswa-siswi yang aktif dalam proses diskusi tersebut. (PR)