Korindo memasuki usia ke-53 pada tahun ini. Tidak banyak perusahaan multi sektor yang mampu bertahan melalui beberapa kali krisis. PT Korindo Group berhasil membuktikan eksistensi di pasar nasional maupun global. Perjalanan Pemilik Korindo Group di Indonesia dimulai pada 1969. Saat itu, kami menempatkan fokus utama pada pengembangan hardwood. Satu dekade kemudian, kami PT Korindo Papua beralih ke plywood/ veneer.
Seiring waktu, bisnis kami terus berkembang. Pada 1984, Korindo Korea merambah ke produksi kertas koran dan perkebunan kayu di tahun 1993. Terakhir, pada 1995, kami menjangkau industri perkebunan kelapa sawit.
PT Korindo Group
Sampai saat ini, PT Korindo Group setidaknya menyentuh enam segmen bisnis, yaitu:
Perkebunan
- Kayu
- Kelapa sawit
- Karet
Produk kertas dan kehutanan
- Produksi kertas
- Produk kehutanan
Konstruksi dan industri berat
- Wind tower
- Pabrik dan struktur baja
- Kendaraan peruntukan khusus
- konstruksi
Logistik
- Pelayaran
- Layanan logistik
- Bisnis internasional
Finansial
- Layanan finansial
- Asuransi
Real estat
- Real estat
- Rest area & SPBU
Selama 53 tahun berdedikasi di Indonesia, PT Korindo Group telah mendapatkan berbagai pengakuan positif. Baik itu atas kegiatan bisnis kami maupun sumbangsih sosial yang sudah diberikan kepada masyarakat, lingkungan serta perkembangan ekonomi negara.
Korindo Adalah Perusahaan Korea-Indonesia
Korindo adalah perusahaan kerjasama antara 2 negara yaitu Korea-Indonesia yang terus berupaya mendedikasikan diri dalam hal konservasi, hak asasi manusia dan pengembangan ekonomi. Dedikasi tinggi ini diterapkan di seluruh unit usaha. Termasuk di antaranya perusahaan yang bergerak di bidang perkayuan, energi terbarukan hingga kelapa sawit.
PT Korindo senantiasa memberikan aspirasi untuk menjadi perusahaan kebanggaan Indonesia yang turut berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bisnis kami berupaya menerapkan perpaduan yang berimbang pada aspek komersial bisnis serta tanggung jawab sosial. Kami mem-branding kontribusi sosial kami dengan Corporate Social Contribution (CSC).
Komitmen Korindo adalah, membuat program CSC kami sebagai implementasi tanggung jawab sosial yang konsisten. Tidak hanya sesekali, tetapi juga berkontribusi pada penciptaan pembangunan jangka panjang.
Komitmen ini sebagian besar berdasar dari filosofi perusahaan yang telah kami tindak lanjuti secara konsisten hingga saat ini. Secara khusus, untuk mencapai kemajuan dan keberhasilan harus terjalin hubungan yang harmonis, bermanfaat, dan berjangka panjang antara masyarakat dengan pemangku kepentingan.
Peran dibidang Pendidikan
Kualitas pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu kunci kesuksesan di dalam pengembangan berkelanjutan. Dari pemahaman ini, Pemilik Korindo Group Indonesia memberikan bantuan di bidang pendidikan berupa:
- Penyediaan fasilitas belajar, termasuk sarana bus sekolah
- Penyaluran beasiswa untuk anak karyawan berprestasi
- Pemberian beasiswa kepada warga tidak mampu di Maluku
- Beasiswa untuk mahasiswa terdampak pandemi Covid-19
- Bantuan pendidikan pertukaran mahasiswa Universitas Yonsei, Korea Selatan
Peran dibidang Kesehatan
PT Korindo Group secara konstan menggarisbawahi pentingnya isu kesehatan melalui berbagai program Corporate Social Contribution (CSC). Salah satunya pembangunan klinik kesehatan di beberapa area operasional yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat asli setempat secara gratis. Selain itu, beberapa program yang juga sudah dilakukan adalah:
- Penyuluhan kesehatan ke masyarakat sekitar perusahaan
- Edukasi kesehatan untuk ibu muda, hamil dan menyusui
- Pemberian makanan bergizi tambahan ke balita di sejumlah Posyandu
- Posyandu keliling
Peran dibidang Ekonomi
Pemilik Korindo Group terus mendorong prinsip kemandirian ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program:
- Penyerahan bantuan alat dan bahan untuk bisnis ternak ikan dan unggas serta budidaya sayuran, dll.
- Bantuan permodalan untuk UMKM
- Pendampingan untuk menjalankan bisnis skala rumah tangga
- Pembangunan kebun karet untuk kepemilikan pribadi masyarakat di Maluku
Peran dibidang Infrastruktur
Infrastruktur menjadi salah satu prioritas penting dalam Corporate Social Contribution (CSC) PT Korindo Korea dengan fokus pemanfaatan oleh masyarakat umum. Fokus ini mengingat masih banyaknya wilayah yang sulit dijangkau di Indonesia. Perusahaan secara aktif menjalankan berbagai kegiatan, termasuk:
- Memperbaiki jalan dan jembatan,
- Mendirikan fasilitas umum, termasuk hunian layak.
Peran dibidang Lingkungan
Kepedulian PT Korindo adalah terhadap lingkungan yang telah dibuktikan melalui berbagai tindakan nyata, seperti:
- Kegiatan penghijauan rutin setiap Hari Menanam Pohon Indonesia (28 November),
- Rehabilitasi lahan nonproduktif menjadi produktif,
- Pembangunan hutan kota (Hutan Kota Pakansari dan Hutan Kota Pondok Rajeg),
- Edukasi tentang satwa liar.
Korindo Group Adalah Afiliasi Perusahaan dibawah Naungan Korindo Korea
Berbeda dengan PT Korindo, Korindo Group adalah holding company/perusahaan induk dari beberapa perusahaan yang bergerak diberbagai bidang. Perusahaan tersebut diantaranya PT. Gelora Mandiri Membangun, PT. Papua Agro Lestari, PT. Inocin Abadi, PT. Dongbang Development, dan yang banyak lagi lainnya. Korindo adalah perusahaan Korea-Indonesia yang bergerak diberbagai bidang seperti plywood, kelapa sawit, karet, konstruksi dan alat berat, finansial, hingga property. Profil Perusahaan PT Korindo adalah perusahaan terdepan di banyak industry bisnis Asia Tenggara yang membanggakan. 53 tahun membangun bisnis dan terus memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan ekonomi negara sekaligus menjunjung tinggi praktik-praktik ramah lingkungan dan berorientasi masa depan.
PT Korindo Group Wikipedia
Di internet, perusahaan PT Korindo Group yang telah memiliki informasi profil usaha di Wikipedia yaitu NH Korindo dan Meritz Korindo. Keduanya merupakan perusahaan finansial dibidang saham dan asuransi umum. Anda dapat mencari profil perusahaan kami di Wikipedia atau langsung kunjungi situs resmi kami di www.nhis.co.id dan meritzkorindo.co.id
Korindo Bakar Hutan Papua: Itu Tidak Benar
Isu Korindo Bakar Hutan Papua merupakan isu lama yang selalu dipublikasikan berulang kali. Pernyataan tersebut tidak benar dan sangat menyesatkan.
Ditegaskan bahwa pada 2015 lalu, perusahaan membayar pelepasan hak ulayat seluas 16.000 hektar kepada 10 marga yang terletak di areal usaha kelapa sawit milik Korindo, PT Tunas Sawa Erma, sesuai dengan jumlah yang disepakati bersama. Di antaranya adalah Petrus Kinggo sebagai narasumber dalam berita yang sedang viral itu.
Meskipun semua marga termasuk Petrus Kinggo dan yang lainnya telah menerima kompensasi lepas lahan, namun, hingga saat ini pihak korporasi belum pernah membuka lahan di seluruh wilayah tersebut. Akibatnya, perusahaan dapat diyakinkan bahwa tidak ada hak masyarakat atas tanah yang dilanggar. (Peta terlampir).
Informasi meragukan lainnya datang dari Elisabeth Ndiwaen, yang bukan perwakilan marga di PT. Dongin Prabhawa karena lahir dan besar di Kota Merauke yang berjarak kurang lebih 400 kilometer (jalan darat dan air) dari lokasi perkebunan. Menanggapi aspirasi Orang Asli Papua untuk pembangunan, perubahan, dan kehidupan yang sejahtera, masyarakat dan perusahaan terus menjalin hubungan komunikasi dengan baik dan bersepakat kesepakatan sejak awal, seperti kesepakatan tahun 2011 untuk membayar hak ulayat kepada 8 marga, diikuti kesepakatan program pengembangan masyarakat bagi pemilik kelompok Korindo, dan kesepakatan tahun 2012 untuk membayar Rp. 30 miliar uang pembangunan desa. Hingga saat ini, korporasi berusaha terus menepati perjanjian itu.
Namun, sebagai bagian dari komitmennya terhadap transparansi, bisnis akan melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap dua masalah yang diangkat di atas, dengan melibatkan semua pihak terkait. Prosedur investigasi ini merupakan bagian dari Sistem Keluhan PT Korindo Korea.
Terkait dengan adanya tuduhan pembakaran hutan dalam periode tahun 2011-2016, perlu kami jelaskan kembali pernyataan Forest Stewardship Council (FSC) mengatakan pada Agustus 2019 bahwa penyelidikan telah dilakukan di lapangan pada Desember 2017. Menurut hasil investigasi, tuduhan bahwa Korindo Membakar Hutan Papua dengan sengaja dan secara ilegal membuka lahan perkebunan adalah tidak benar.
Korindo Korea
Industri kelapa sawit PT Korindo Korea memiliki potensi untuk menghasilkan pembangunan ekonomi dan sosial yang signifikan di Indonesia. Minyak kelapa sawit adalah salah satu produk pertanian paling sukses di Indonesia dan ekspor pertanian terbesar. Ini juga menyediakan sarana pendapatan dan pembangunan ekonomi bagi banyak orang miskin pedesaan di Indonesia. Industri minyak sawit Indonesia diperkirakan akan terus tumbuh pesat dalam jangka menengah. Namun, dengan kesempatan ini muncul tanggung jawab untuk mengatasi tantangan dan risiko lingkungan, sosial, dan ekonomi yang diketahui terkait dengan rantai pasokan ini.
Pada 2018, Pemilik Korindo Group telah menanam 9.149 ha perkebunan kelapa sawit dari 29.106 ha dari ‘Hak Guna Usaha (HGU)’. Secara khusus, termasuk infrastruktur untuk kantor dan tempat tinggal karyawan (33 ha) serta jalan (840 ha). Secara khusus, kami belum mendapatkan lisensi untuk menanam kelapa sawit di lahan gambut, termasuk perkebunan plasma. Kami berkomitmen untuk produksi minyak sawit berkelanjutan, yang meliputi pengurangan gas rumah kaca, peningkatan mata pencaharian, dan ketahanan pangan.
Kami berjanji untuk menawarkan produk perkebunan kelapa sawit berkelanjutan untuk mendukung permintaan pelanggan kami dan akan memantau proses implementasi dan terus meningkatkan operasi yang berkaitan dengan perkebunan dan produksi kelapa sawit. Komitmen kami terhadap produksi minyak sawit yang bertanggung jawab dengan mematuhi kebijakan tanpa gambut, tanpa eksploitasi, tanpa pembakaran, dan tanpa deforestasi sudah berlaku..
Pemilik Korindo Group mendukung Minyak Sawit Berkelanjutan Indonesia (ISPO) sebagai standar keberlanjutan utama untuk produk minyak sawit dan mendukung upaya ISPO untuk mengembangkan mekanisme untuk membedakan produk minyak sawit berkelanjutan. Kami juga mendukung pendirian koperasi plasma untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit masyarakat adat sebagai salah satu program inti ISPO. Pada 2018, pengembangan perkebunan plasma belum dimulai karena masalah deforestasi di Papua. Oleh karena itu, kami berusaha mencapai konsensus melalui konsultasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengembangkan perkebunan plasma sesuai dengan metode pembangunan berkelanjutan. Saat ini perusahaan kelapa sawit kami sedang dalam persiapan untuk mendapatkan sertifikasi ISPO.
Semua perkebunan kelapa sawit PT Korindo Korea telah melakukan evaluasi AMDAL berdasarkan peraturan pemerintah Indonesia dan akan menerapkan prinsip yang sama untuk semua pengembangan di masa depan. Selain itu, laporan Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RKL / RPL) dipersiapkan untuk masing-masing anak perusahaan sesuai dengan peraturan AMDAL dan secara teratur diserahkan ke lembaga pemerintah terkait. Laporan tersebut mencakup kontribusi terhadap kualitas air, kualitas udara, erosi tanah, pengelolaan keanekaragaman hayati dan masyarakat setempat. Isi konten tersebut dinyatakan dengan jelas dan dikelola oleh staf profesional.
Air tetap sebagai elemen penting untuk perlindungan lingkungan dan produksi kelapa sawit. Untuk memastikan keberlanjutan sumber daya penting ini, Pemilik Korindo Group PT melindungi sungai dengan menetapkan zona penyangga. Kami juga melakukan berbagai inisiatif yang bertujuan untuk memastikan kondisi air yang optimal, sehingga menciptakan lingkungan yang ideal untuk budidaya kelapa sawit. Tujuan dari pengelolaan sistem air kami adalah untuk mencegah banjir, meminimalkan erosi, dan untuk mengamankan pasokan air untuk area perkebunan kami selama musim kemarau. Penerapan sistem pengelolaan air kami telah dirancang dengan pertimbangan yang cermat dan studi hidrologi, agronomi, dan topografi yang komprehensif, serta dampak lingkungan dan sosial. Efektivitas dan dampak sistem pengelolaan air, termasuk tahap konstruksinya, telah dianalisis dan dievaluasi dengan cermat.
Pemilik Korindo Korea sadar bahwa melindungi kualitas air adalah bagian penting dari kehidupan kami dan perlindungan lingkungan. Karena itu, kami melakukan upaya luar biasa untuk melindungi kualitas air. Kami berusaha untuk mengelola kualitas air dengan menguji sampel secara berkala dan menganalisis hasilnya di lokasi yang ditentukan oleh setiap perkebunan kelapa sawit. Sampel dianalisis dan disetujui oleh pemerintah Indonesia dan kami akan terus melakukannya.
Terkait dengan air, kami terutama berfokus pada pengendalian dan pengurangan dampak bahan kimia terhadap kualitas air di saluran air alami. Kami menyadari dampak yang ditimbulkan oleh penggunaan bahan kimia perkebunan berlebihan seperti pestisida, fungisida, dan herbisida yang mungkin tersapu oleh hujan ke saluran air alami terdekat. Sebagai bagian dari komitmen kami untuk mengurangi penggunaan bahan kimia, tindakan pengendalian hama non-kimia lebih diutamakandi semua perkebunan kelapa sawit. Secara khusus, melalui Sistem Manajemen Hama Terpadu yang dirancang untuk meminimalkan penggunaan bahan kimia dengan mengandalkan alternatif biologis dan budaya.
Pengelolaan hama terpadu adalah praktik menggunakan berbagai strategi untuk mempertahankan populasi hama secara berkelanjutan dalam ambang ekonomi sekaligus menyebabkan kerusakan minimal pada ekosistem lokal. Misalnya, dengan mendorong predator alami mengurangi penggunaan pestisida kimia. Hama kelapa sawit meliputi tikus, kumbang badak, ngengat ikat, ulat kantong, dan ulat jelatang.
Komitmen Korindo adalah terus melakukan perbaikan dan transparansi dalam pengelolaan dan pemantauan flora dan fauna yang terancam punah, endemik, dan dilindungi untuk menjaga keanekaragaman hayati. . Perburuan satwa liar hanya diperbolehkan jika dilakukan oleh masyarakat setempat dan secara terbatas untuk memenuhi kebutuhan makanan atau upacara tradisional. Selain itu, perburuan hewan liar tidak diperbolehkan dan ini ditunjukkan dengan papan nama.
Karena para pemangku kepentingan dan komunitas internasional menunjukkan keprihatinan yang semakin meningkat terhadap perubahan iklim, kami meresponsnya dengan sesuai. Kami melakukan upaya konsisten untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan meninjau untuk memperkenalkan energi terbarukan. Di masa depan, kami berencana untuk menganalisis tingkat emisi gas rumah kaca dengan menggunakan Metodologi Kalkulator ISPO untuk perkebunan kelapa sawit kami untuk membangun manajemen gas rumah kaca yang sistematis.
Sejak tahun 2019 kami melakukan pemantauan deforestasi (termasuk pada kawasan areal HCV dan plasma) menggunakan peringatan deforestasi GLAD Alert dan pemantauan kebakaran lahan dengan peringatan Fire Alert (VIIRS). Kedua sumber peringatan tersebut dapat diakses melalui /. Untuk kawasan palm oildan plasma pemantauan deforestasi dan kebakaran hutan telah kami lakukan ± 35.000 ha. Laporan Pemantauan Kebakaran Area perkebunan Kelapa Sawit PT Korindo Korea dapat dilihat di sini dan akan terus diperbarui.
PT Korindo Papua
Korindo Papua dan anak perusahaannya, yang meliputi: PT Korindo Abadi, produsen kayu lapis, PT Tunas Timber Lestari (HPH), PT Inocin Abadi, PT Papua Agro Lestari (Perkebunan), PT Inocin Abadi (Ship Docking), dan PT Korindo Shipping ( pengiriman)
Beberapa perkebunan kelapa sawit Korindo Korea di Papua mempekerjakan sekitar 11.000 orang, termasuk mitra dan anak perusahaan, dan berlokasi di dua kabupaten: Marauke dan Buoven Digoel.
Saat ditanya mengenai upah pegawai (gaji), general manager TSE Group Satuman menyatakan, dari Sabang hingga Bouven Digoel, gaji pegawai yang tergabung dalam UMP provinsi belum ditambah dengan OT (Sepanjang Waktu) personel Korindo Papua dan TSE Group berasal dari seluruh Indonesia.
“Korindo Papua dan TSE Group juga telah memperluas program pendidikan hingga jenjang sarjana, serta program kesehatan, infrastruktur, dan sebagainya, untuk masyarakat Asiki dan sekitarnya, termasuk wilayah kerja perusahaan,” tambahnya.
Ia melanjutkan, Korindo Papua dan TSE Group juga memberikan beasiswa kepada masyarakat dan kemungkinan anak-anak pemilik untuk mengenyam pendidikan mulai dari SD hingga Yogyakarta. (STIPER).
Hal itu telah dibuktikan dalam ranah perkebunan dan jenjang karir. Korporasi menanggung semua biaya bekerja sama dengan badan amal.
“Korporasi telah menyiapkan fasilitas kesehatan, air bersih, dan kebutuhan lainnya untuk kesejahteraan pekerja,” ujarnya.
Ia menambahkan, Corporate Social Responsibility (CSR) Korindo Papua dan TSE Group merupakan model bisnis yang berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan dengan memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan kepada seluruh pemangku kepentingan.
“Tanggung jawab sosial adalah bisnis komitmenuntuk beroperasi secara legal, bertindak dengan etika dan berkontribusi meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan karyawan.” ungkap Satuman. (U.N)
Korindo Indonesia
Korindo di Indonesia tersebar diberbagai kabupaten dan kota. Perusahaan Korindo Korea ini menjalankan berbagai sektor industri dari mulai kayu lapis, sawit, hingga properti. Berikut ini berbagai anak perusahaan korindo di kota-kota Indonesia:
PT Korindo Group Pangkalan Bun
Selama tiga bulan ke depan, PT Korindo Ariabima Sari (KABS), anak usaha Korindo Pangkalan Bun, akan memasok oksigen yang dihasilkannya kepada warga Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah. Langkah ini merupakan upaya perusahaan untuk membantu mengatasi kelangkaan oksigen di daerah tersebut.
Pada Selasa (3/8), dukungan KABS disepakati melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Kantor Bupati Kobar. Nurhidayah, Bupati Kobar, langsung datang untuk menandatangani perjanjian kerjasama. Sementara itu, manajemen perusahaan diwakili oleh Direktur PT KABS Lim Young Taek.
Hubungan ini merupakan wujud dedikasi KABS dalam membantu upaya penanggulangan pandemi di seluruh Indonesia, khususnya di Kobar, wilayah bisnis perusahaan. “Semoga kelangkaan oksigen bisa teratasi,” kata General Manager KABS Rahmad Effendi mewakili Lim dalam keterangan yang diperoleh redaksi, Minggu (8/8).
Korporasi memberikan kewenangan penuh kepada Pemerintah Daerah untuk menyalurkan oksigen sehingga berjalan ‘satu pintu’ dan tidak membingungkan.
Diharapkan produksi oksigen KABS dapat mengisi 70 hingga 80 tabung oksigen setiap hari.
Menurut Nurhiddayah, oksigen belakangan ini menjadi komoditas yang langka. Bahkan, Rumah Sakit Sultan Imanuddin, salah satu rumah sakit penanganan Covid-19 di Kobar, sudah mulai ‘kelabakan’ untuk mencari oksigen.
Pemerintah Kabupaten Kobar bekerja sama dengan Tim Gugus Tugas Covid-19 setempat mengupayakan berbagai solusi atas permasalahan tersebut. Mereka kemudian mengetahui bahwa KABS memiliki mesin oksigen yang telah tidak aktif selama tiga tahun sebelumnya.
“PT Korindo Ariabima Sari bertemu dengan Pemkab Kobar setelah Tim Gugus Tugas Covid-19 berkoordinasi. Setelah itu, mesin oksigen langsung diperiksa dan ternyata dalam keadaan baik,” ujar Nurhidayah.
Nurhiddayah berterima kasih kepada Korindo atas bantuannya dalam menyelesaikan krisis oksigen Kobar.
Oksigen yang dihasilkan KABS akan bermanfaat bagi penduduk Kobar. Namun, dia memiliki opsi untuk mengalokasikannya ke distrik lain jika perlu.
“Sebelumnya memang sudah ada pembahasan yang memprioritaskan kebutuhan di Kobar, tapi karena kemanusiaan, kami juga berikan untuk kabupaten lain,” jelasnya.
Turut hadir dalam penandatanganan MoU di antaranya Kapolres Kobar AKBP Devy Firmansyah, Dandim Pangkalan Bun Letkol Arh Drajad Tri Putro, Danlanud Iskandar Pangkalan Bun Letkol Nav Rudy Kurniawan, Kepala Dinas Sosial Kobar Muhammad Yadi dan Direktur RSUD Sultan Imanuddin, Fachrudin.
Korindo Asiki Papua
PT Korindo Abadi, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua, merupakan salah satu lokasi paling timur Indonesia, serta terletak dekat dengan Papua Nugini.
Kabupaten yang berpenduduk 73 ribu jiwa ini menderita karena kurangnya akses jalan dan infrastruktur, yang menyebabkan buruknya kesehatan masyarakat di kabupaten tersebut.
Termotivasi untuk berkontribusi dalam peningkatan kesehatan masyarakat Boven Digoel, Korindo Group melalui unit bisnis kelapa sawitnya, PT Tunas Sawa Erma (TSE), berinisiatif mengembangkan klinik kesehatan modern yang mampu memberikan pelayanan kesehatan yang memadai kepada masyarakat. orang Boven Digoel.
Yulian Mohammad Riza, Manajer Humas Pemilik Korindo Group, mengatakan, kehadiran Klinik Asiki ini sebagai bentuk dukungan untuk memperkuat Indonesia dari pinggiran.
“Melalui Klinik Asiki, kami bermaksud untuk berkontribusi dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat di Boven Digoel,” katanya Kamis (12/9) dalam keterangannya.
Klinik Asiki berkonsentrasi pada delapan inisiatif prioritas. Secara khusus, melalui penguatan pelayanan kesehatan ibu hamil, balita, dan keluarga berencana (KB), angka kematian ibu hamil, ibu bersalin, dan bayi dapat ditekan. Kemudian datang peningkatan status gizi masyarakat dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular, diikuti dengan penyehatan lingkungan.
Klinik ini juga bertujuan untuk memperkuat Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), pemberdayaan masyarakat, penanggulangan bencana dan krisis kesehatan, pelayanan kesehatan dasar, lingkungan kerja yang aman dan nyaman, serta sumber daya manusia yang profesional.
Perusahaan Korindo
Korindo Heavy Industry
PT Korindo Heavy Industry atau KHI, anak perusahaan Pemilik Korindo Group yang berjalan di sektor konstruksi dan alat berat, membangun cover Puskesmas Gembong di Tangerang pada Jumat (15/10). Bantuan ini merupakan bagian dari upaya KHI untuk meningkatkan kenyamanan masyarakat yang menggunakan pelayanan kesehatan di Puskesmas Gembong.
Salah satu aspek terpenting dalam meningkatkan kepuasan pasien adalah ketersediaan sarana dan prasarana tiap malayani kesehatan untuk masyarakat. Namun, jika dibiarkan tidak berkembang, fasilitas ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan berpotensi berdampak pada layanan perawatan kesehatan.
Hal ini menginspirasi KHI untuk membuat cover di Puskesmas Gembong. Bantuan ini dimaksudkan untuk mempermudah kehidupan semua orang di masyarakat yang menggunakan layanan kesehatan puskesmas.
Kanopi yang berukuran 8 x 8,5 meter itu cukup besar untuk manaungi area terbuka/outdoor puskesmas. Kwan Hwi Jin dan Tuti, menggunting pita untuk meresmikan peluncuran bantuan tersebut.
Acara peresmian juga dihadiri Yayat Rohiman, Camat Balaraja, Elni Handayani, Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dan Ai Siti Zakiah, Kepala Puskesmas Balaraja. Beberapa aparat Desa Gembong juga terlihat mengikuti rangkaian acara tersebut.
Yayat selaku perwakilan pemerintah daerah menyampaikan terima kasih kepada KHI atas kepeduliannya terhadap fasilitas kesehatan di wilayah Balaraja, khususnya Desa Gembong. Ia meyakini, santunan yang diberikan korporasi akan sangat bermanfaat bagi pengunjung Puskesmas dan Puskesmas Gembong.
“Saat ini Puskesmas Gembong sedang memberikan imunisasi. Setiap hari, setidaknya 400 orang datang ke sini. Dengan adanya kanopi KHI, masyarakat yang mengantri tidak lagi kepanasan dan kebasahan,” jelas Yayat.
KHI memberikan bantuan alat kesehatan kepada Puskesmas Gembong dalam membantu pelaksanaan imunisasi Covid-19.
Selanjutnya Kwan menyatakan bahwa KHI terus berkontribusi terhadap pertumbuhan wilayah operasional melalui kegiatan Corporate Social Contribution (CSC). Terutama di sektor kesehatan yang merupakan kebutuhan paling mendesak di masyarakat.
Kwan mengharapkan pembuatan kanopi KHI ini akan semakin memberikan kenyamanan bagi mereka dalam layanan kesehatan dari Puskesmas Gembong. Bukan untuk individu yang mengantre untuk imunisasi Covid-19. Kanopi, di lain sisi, diharapkan dapat meningkatkan pelayanan Puskemas Gembong.
Pelayaran PT Korindo Group
Sejak berdirinya perusahaan, Divisi Pelayaran KORINDO Group telah menghubungkan tempat-tempat yang memproduksi kayu, kayu lapis, kelapa sawit, dan sebagainya dengan lokasi impor/ekspor KORINDO Group. KORINDO Shipping telah menciptakan jaringan armada domestik yang kompetitif di Indonesia berdasarkan pengalaman bertahun-tahun dalam bisnis pelayaran ini dan terus mengembangkan layanan pelayaran laut tambahan untuk menembus industri transportasi laut batubara dan minyak dalam negeri. KORINDO Shipping adalah perusahaan pelayaran domestik dan internasional yang akan membantu PT KORINDO Group sebagai kekuatan pertumbuhan baru yang muncul.
Divisi Transportasi Domestik
Kapal Kargo Umum (DWT: 3,000–8,000)
Kargo termasuk pupuk, semen, biji-bijian, inti sawit, kayu lapis, dan komponen konstruksi kayu, antara lain.
Jakarta, Surabaya, Lampung, Palopo, Bitung, Pangkalan Bun, Balikpapan, Halmahera, Asiki (Papua), dan kota lainnya dilayani.
Melayani seluruh perairan Indonesia
Kapal tanker kimia (DWT: 2.000 – 8.000)
Kargo meliputi produk minyak Pertamina, minyak sawit, tar batubara, dan barang lainnya.
Berbagai produk kimia
Wilayah pelayanan meliputi Jakarta, Gresik, Ambon, Asiki (Papua), dan lain-lain.
Melayani seluruh perairan Indonesia
Tug/Tongkang (Tunda 800 2.400 HP, Tongkang 170 3.000 FT)
Kargo: Kargo tidak ditentukan
Jakarta, Pangkalan Bun (Tongkang: 1.000), KTH Natai: 1 set, Asiki (Irian Jaya): Tugboat (4), Tongkang (1) (5)
Divisi Transportasi Lintas Samudra
Masuk ke Timur Tengah: Kapal kargo umum (ukuran: 27.000 58.000 DWT).
Kargo: kayu lapis, MDF, kayu gergajian, dan sebagainya.
Area layanan meliputi Indonesia, Malaysia, dan Timur Tengah.
Rute dari Timur Tengah ke Pasifik:
Kapal kargo umum (DWT: 8,000-58,000)
Pengangkutan terdiri dari belerang, urea, kokas minyak bumi, pelet kayu, kargo, dan produk lain-lain.
Area layanan meliputi Timur Tengah, India, Indonesia, Malaysia, Taiwan, Filipina, Thailand, China, Korea, Jepang, dan lain-lain.
Agen Pengiriman
Agen pelayaran internasional: agen pengiriman untuk pemilik kapal asing, barang ekspor Indonesia.
Kegiatan dan perluasan agen pengiriman lokal: Pangkalan Bun, Kumai, Bitung, Surabaya, Asiki (Papua), dan lain-lain.
Wind Tower
Melalui PT Korindo, ‘New Wind Power’ sedang dikembangkan.
Korindo memiliki lebih dari 50 tahun pengetahuan dan pengalaman dalam pembuatan menara angin yang membantu dalam produksi sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan. Sebagai satu-satunya produsen menara di Asia Tenggara yang menawarkan layanan logistik global kepada pelanggannya, pabrik menara ini terakreditasi ISO 9001/14001 dan menciptakan menara dengan kualitas terbaik sambil memastikan pengiriman yang cepat.
Kapasitas produksi tahunan sekitar 500 menara (85.000 ton)
Lebih dari 3.000 menara telah dikirim secara internasional (6 Gigawatt)
Cilegon, Banten adalah lokasinya.
ISO 14001:2000/ISO 9001:2000/3842-2 ASME”U””S””PP” dicap Dewan Nasional Boiler & Bejana Tekan DIN 18800-7 Kelas E Jepang H-Grade
Korindo Abadi
Korindo Abadi berada disebuah daerah bernama Asiki, terletak di Kabupaten Boven Digul tak jauh dari perbatasan Papua Nugini. Karena jarak yang sangat jauh (kurang lebih 350 km dari Merauke), hingga lebih dari 20 tahun, tidak ada satupun perusahaan yang hadir membangun di daerah tersebut. Berbeda dengan Korindo Papua yang justru hadir dalam pembangunan disana. Saat ini, sudah terhitung 48 tahun Korindo Korea berkomitmen bekerja untuk masyarakat Asiki, untuk Papua dan lebih luas lagi untuk Indonesia, yang menjadi tolok ukur pembangunan atas hadirnya Korindo pada tahun 1993 di Tanah Papua. Akhirnya masyarakat Asiki mengagumi Korindo dan berpendapat bahwa, “Asiki ada karena ada Korindo disini.”
Korindo Korea memulai usaha penanaman pohon pada tahun 1993, disusul dengan usaha Kelapa Sawit pada tahun 1995 melalui perusahaan Korindo Group Asiki, Boven Digul, dan Merauke, Papua. Awalnya benih kelapa sawit premium didatangkan dari Medan, Sumatera Utara, hingga pada tahun 2016 melalui PT Indo Sawah Lestari, Korindo memulai usaha tani padi percobaan di Merauke, Papua.
Pendirian perkebunan kelapa sawit Korindo di Asiki, Boven Digul, di bawah pengelolaan PT Berkat Cipta Abadi (PT BCA), dengan luas total 14.500 ha. Sedangkan 11% wilayahnya ditetapkan sebagai hutan rakyat, daerah sempadan sungai, kawasan keramat masyarakat adat, dan konservasi. Akibatnya, perkebunan kelapa sawit di Asiki diklasifikasikan sebagai Perkebunan Konservasi Tinggi.
Perkebunan Kelapa Sawit PT BCA hanya dapat memproduksi 45 ton per jam dua kali seminggu, dengan total 4 jam setiap hari. Diyakini bahwa pada tahun 2018, buah sawit akan tumbuh dan matang bahkan untuk memungkinkan PT. BCA memaksimalkan produksi CPO.
Pada tahun 2012, perkebunan kelapa sawit Asiki milik PT BCA mulai membudidayakan kelapa sawit. Baru ditanam sejak 2012 tertunda karena beberapa alasan, padahal telah dibuka pada tahun 2007. Alhasil, kapasitas produksi 10.800 ha saat ini hanya bisa dipenuhi 2.000 ton TBS (Tandan Buah Segar) per bulan. Selanjutnya, minyak sawit mentah dapat mencapai 20% dari kapasitas TBS (CPO) baru.
Sedangkan 3,02 persen hanya dapat digunakan untuk minyak, sampo, kosmetik, dan produk sejenis lainnya. Karena bibit kelapa sawit masih dihasilkan dari buah muda, berbeda dengan buah tua yang hanya bisa mencapai 5% dari potensi CPO 20%.
Korindo adalah perusahaan yang selalu mengawali dengan pertemuan publik antara perusahaan, masyarakat, dan pemerintah guna mendapatkan izin pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit di Asiki, Boven Digul. Diakui bahwa tanah di Asiki dan di seluruh Papua tidak dimiliki oleh perorangan melainkan hak ulayat adat, sehingga harus ada kesepakatan dengan masyarakat adat.
Pengaturan ini menghasilkan kompensasi bagi masyarakat adat yang tinggal di sekitar perkebunan, baik secara langsung maupun melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan. Korindo sekarang dapat bekerja penuh waktu sebagai hasil dari perjanjian baru. Tentunya setelah mendapat otorisasi dari instansi yang berwenang di tingkat daerah dan pusat, serta pihak terkait lainnya.
Sepanjang keberadaannya, Korindo Papua telah berkontribusi terhadap peningkatan ekspor sekaligus peningkatan PAD sebesar 30-50 persen. Demikian pula, ada rumah untuk setidaknya 10.000 pekerja, dengan penduduk asli Papua menyumbang 31% dari angkatan kerja. Selain investasi di sepuluh tempat terpencil, membangun lima pabrik pengolahan, dan membangun dua jalur transportasi ke daerah terpencil.
Korindo Papua telah membangun jembatan dan jalan sepanjang 500 km, serta energi 9 juta watt, fasilitas air bersih untuk 1.000 keluarga, 18 fasilitas ibadah, 9 klinik dan satu poliklinik, pengobatan gratis, posyandu, dan pendidikan kesehatan. Terutama, kami menyediakan program pendidikan untuk 2.500 siswa SD-Universitas melalui beasiswa, serta infrastruktur sekolah, 20 gedung sekolah, dan 25 kendaraan sekolah untuk mempersiapkan gaji 179 instruktur di lokasi terpencil. Selain itu, mempromosikan program Balai Latihan Kerja yang berlokasi di dekat Disnaker Merauke, serta program magang.
Korindo Papua telah memberikan pelatihan bisnis di bidang lingkungan dengan menanam 150.600 pohon karet, 3.000 tanaman sagu untuk Masyarakat Adat Papua, beternak ayam dan ayam petelur, percetakan batu merah, perkebunan plasma, koperasi, pengelolaan limbah sungai dan lingkungan, dan tentunya. Tentunya Tim Satgas Kebakaran Hutan sedang dipersiapkan bekerjasama dengan masyarakat, kepolisian, dan TNI. Sekaligus memberikan sosialisasi dan simulasi pengendalian kebakaran hutan, edukasi masyarakat sekitar perkebunan untuk membantu proteksi kebakaran hutan.
Inisiatif Korindo untuk memberdayakan masyarakat di sekitar perusahaan telah memimpin dalam Penghargaan CSR Kementerian Lingkungan Hidup 2013, bersama dengan PT Tunas Sawaerma, Penghargaan Keunggulan CSR BKPM-Kotra 2015, dan penghargaan Korindo dari Pemerintah Provinsi Papua pada 2016.
Korindo Konstruksi
Rekayasa dan konstruksi membangun masa depan
PT KORINDO Konstruksi utamanya bergerak di bidang petrokimia dan konstruksi pabrik dan berkomitmen untuk memberikan kepuasan konsumen didukung oleh kemitraan dengan perusahaan-perusahaan EPC global.
Sertifikasi
- ISO 9001- 2015 (Quality Management System)
- ISO 14001- 2015 (Environmental Management System)
- ISO 45001- 2018 (Occupational Health and Safety Management System)
Asosiasi
GAPEKSINDO (Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia)
00.3171-00726
SKT (Surat Keterangan Terdaftar)
- PT Nindya Karya (Persero)
- PT Perusahaan Gas Negara Tbk
- PT Transportasi Jakarta
- PT Patra Jasa
Korindo Ariabima Sari / Plywood Indonesia
PT Korindo Ariabima Sari merupakan subsidiary dibidang Wood Engineering perusahaan Korindo Group, adalah perusahaan manufaktur kayu lapis yang kuat di Indonesia yang mengekspor kayu lapis ke Timur Tengah, Jepang, Eropa, dan negara-negara lainnya selama lebih dari 40 tahun sejak tahun 1980.
Divisi ini memproduksi 400.000 m3 kayu lapis setiap tahunnya dari 2 pabrik kayu lapis dan 3 pabrik veneer di tiga lokasi di Balikpapan, Pangkalan Bun, dan Asiki. Brand kayu lapis kami, KORINPLEX, telah memperoleh pengakuan atas kualitasnya yang luar biasa dari perusahaan-perusahaan konstruksi dan pembeli di Timur Tengah. Korindo adalah yang terdepan dalam pasar UCP sebagai satu-satunya produsen UCP di Indonesia berdasarkan brand KORINCOAT, SUPERCOAT, dan SMARTCOAT di Jepang.
Produk PT Korindo Ariabima Sari
Korindo Superform (FFP), KORINPLEX, Korincoat/Supercoat/Smartcoat (Urethane Coated Plywood/UCP), Container Flooring Plywood (CFP), Floor Base (FB), dan Ordinary Plywood (OP)
Lokasi
Balikpapan, Kalimantan Timur
Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah
Boven Digoel, Papua
Ekspor
Timur Tengah, Eropa, Jepang, Korindo Korea, Amerika Serikat, India, Tiongkok, Turki, Vietnam, dsb.
Sertifikasi
ISO9001, ISO14001, JAS, CE, SVLK, CARB, EPA
Korindo BRJ / Bimaruna Jaya
PT Korindo Bimaruna Jaya ialah perusahaan layanan logistic yang memberikan layanan komprehensif melalui solusi logistik terdepan untuk menginformasikan solusi yang kami jalankan. Didirikan pada tahun 1991, divisi bisnis kami tumbuh menjadi perusahaan logistik tangguh dan komprehensif yang diakui di pasar global melalui transportasi darat, kontainer impor dan ekspor, dan layanan kargo proyek.
Lokasi
- Jakarta
- Surabaya
- Semarang
Area
- 164m² (4 Lokasi Operasional)
- 000m² (Halaman Kontainer)
- 750m² (Gudang)
Triplek
Triplek Korindo diproduksi oleh PT Korindo Ariabima Sari yang merupakan anak perusahaan dari Korindo Group dibidang Plywood.
Kapal
Kapal Korindo diproduksi oleh Divisi Pelayaran Korindo Group untuk menghubungkan lokasi penghasil kayu lapis, kelapa sawit, dan hasil alam lainnya.
Karoseri
PT Korindo Heavy Industry merupakan perusahaan Korindo yang memproduksi karoseri kendaraan berat dan kendaraan khusus yang memenuhi beragam kebutuhan konsumen.
Kami telah menjadi pemimpin industri dengan mengembangkan kendaraan khusus dan alat transportasi untuk industri pertambangan, Kami juga mengembangkan flatbed trailer, container chasis, bulk carrier dan sebagainya, berdasarkan fasilitas produksinya yang luar biasa. Kami melakukan yang terbaik untuk pengembangan produk yang sesuai permintaan, layanan purna-jual terbaik, dan pengawasan kualitas yang sempurna.
Deretan Produk
Trailer Umum, Trailer Alat Berat, Alat Transportasi Tambang, Trailer Pengangkut Kayu, Truk Tangki, Truk Wing Body, Mesin Derek Kargo, dsb.
Produksi
- 500 unit/tahun
Lokasi
- Tangerang, Banten
Area
- 000 m2
Pemilik Korindo Group
Seung Eun-Ho adalah Chairmain sekaligus pemilik Korindo Group. Ia merintis bisnis kayu ayahnya ketika krisis melanda pada tahun 1975. Seung datang ke Indonesia lebih cepat untuk mencari bahan baku industry. Ia bercerita jika masa depannya begitu suram saat itu dikala mengingat ayahnya bangkrut. Yang ia miliki hanyalah izin penebangan kayu.
Pemilik Korindo Group ini tak habis piker. Ia meminjam uang pada kenalannya senilai 1 Juta Dollar. Temannya adalah seorang eksekutif perusahaan kayu Jepang. Setelah mendapatkan pinjamannya, Seung membelanjakan modal investasi tersebut untuk membeli alat-alat penebangan kayu.
Disinilah Korindo Group berdiri dan berkembang cepat hingga ia mampu melunasi hutang pada temannya itu dalam waktu kurang dari 4 tahun. 4 dekade kemudian, ia dan Robert Seung, putranya, memperbesar jaringan bisnisnya hingga mencapai valuasi 1 Miliar Dollar AS tiap tahunnya. Pemilik Korindo Group memperluas operasi bisnisnya diberbagai kawasan Indonesia. Pemilik Korindo Group mendirikan pabrik kayu (sawmill), perkebunan tanaman industri dan sawit dalam skala besar. Lalu merambah ke sektor konstruksi, alat berat, kertas, property dan ekspedisi serta jasa finansial.
Korindo Perusahaan Apa
Banyak orang bertanya, “Korindo Perusahaan Apa?”. Kami jelaskan bahwa, Korindo adalah perusahaan Indonesia 100%. Pemilik Korindo Group mendirikan perusahaan pada tahun 1969 dan telah beroperasi selama 48 tahun. Pada awal berdirinya, perusahaan ini berfokus pada pengembangan hardwood, kemudian merambah bidan g plywood/veneer pada tahun 1979, produksi kertas koran pada tahun 1984, hutan tanman industri pada tahun 1993, dan akhirnya perkebunan kelapa sawit pada tahun 1995.
Perkembangan ini bertepatan dengan kebijakan pemerintah Indonesia yang melarang ekspor hardwood dan pengembangan industri pengolahan sekunder pada tahun 1983. PT Korindo telah diakui atas pengembangan sumber daya hutannya yang baik dan pemeliharaannya pada industri pengolahan terkait, serta kontribusinya untuk pengembangan ekonomi makro/mikro Indonesia. Korindo juga diakui sukses dalam menyediakan kertas koran domestik, yang memenuhi permintaan pemerintah yang ingin melakukan reformasi industri surat kabar yang 100% bergantung pada kertas koran impor.
Ambisi perusahaan dan para pimpinannya sebagian besar bersangkutan dengan bakti sosial berlanjut dengan membangun komplek pengolahan kayu di Kalimantan Tengah pada tahun 2013. Pada tahun 2016, perusahaan Korindo melakukan usaha yang terpadu dengan melakukan percobaan menanam padi di wilayah Merauke dan sekitarnya sebagai kontribusinya dalam mendukung swasembada pangan Indonesia. Sudah jelas bukan? Jadi.. sudah tau kan Korindo perusahaan apa.