
Foto: SD Negeri 01 Kelurahan Pancoran menjadi salah satu lokasi penanaman bibit pohon oleh Yayasan Korindo
JAKARTA – Pohon memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia. Keberadaannya menjadi pembersih udara yang sangat efektif dan mampu meningkatkan kesehatan kardiovaskular karena dapat menghilangkan stres. Begitu pentingnya peranan pohon bagi kelangsungan seluruh makhluk hidup, hingga setiap tanggal 28 November ditetapkan sebagai Hari Menanam Pohon Nasional.
Pada Hari Menanam Pohon Nasional 2022 lalu, Yayasan Korindo menyumbang 400 bibit pohon yang terdiri dari bibit Ketapang Kencana, Bougenville dan Pucuk Merah untuk Kelurahan Pancoran. Bibit-bibit pohon ini kemudian ditanam di jalur-jalur protokol dan sejumlah Sekolah Dasar di kawasan Kelurahan Pancoran.
“Ada beberapa pohon yang kemarin disampaikan Yayasan Korindo, ada pohon pelindung, produksi dan pohon hias. Pohon ini pas banget posisinya karena ini sesuai dengan visi, kebutuhan, keinginan serta harapan kita di Kelurahan Pancoran untuk kedepannya,” ujar Lurah Pancoran, Isno Usnodo ketika diwawancarai di kantornya.
Kini, bibit pohon sumbangan dari Yayasan Korindo yang ditanam di jalanan Kelurahan Pancoran telah membuat lingkungan semakin hijau, dan turut memperbaiki kualitas udara di sekitarnya.
Seperti diketahui, belakangan ini kualitas udara di Jakarta sedang tidak baik-baik saja. Data dari situs pemantau udara IQAir memperlihatkan indeks kualitas udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta mencapai angka 141, yang berarti tidak sehat bagi kelompok sensitif. Tingkat polusi udara di DKI Jakarta semakin mengkhawatirkan membuat banyak warga mengeluhkan penyakit ISPA yang ditandai dengan rasa sakit tenggorokan dan batuk.
Tingkat pencemaran udara di Jakarta tidak hanya dirasakan oleh masyarakat dewasa, namun anak-anak pun turut merasakan dampaknya. Terlebih anak sekolah dasar yang harus berangkat sekolah setiap pagi. Alya yang merupakan salah satu siswa sekolah dasar di bilangan Jakarta Selatan menyampaikan bahwa dirinya sering mengalami batuk dan sesak nafas akhir-akhir ini. “Aku pernah kemarin sesak napas, dan batuk-batuk,” ujarnya.
Alya, dan dua sahabatnya Sekar dan Nauli sebetulnya telah memahami bagaimana menanggulangi polusi udara lewat penanaman pohon. “Pepohonan membuat lingkungan menjadi asri, menghasilkan buah, dan memproduksi oksigen,” pungkas Nauli.
Oleh karena itu, mereka semangat membantu orang tua mereka merawat tanaman yang ada di rumah. “Aku pernah tanam pohon bareng ayah di rumah, aku siapin pohonnya, aku gali, aku beri pupuk, dan aku siram supaya pohonnya tumbuh lebat,” tambah sekar.
Menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan bersih dan hijau hendaknya dilakukan secara holistik sejak usia anak-anak. Anak-anak ibarat kertas putih yang belum terisi. Jika sejak kecil mereka sudah diajarkan hal-hal baik, maka ketika tumbuh dewasa, anak akan menjadi seseorang yang bermanfaat bagi lingkungan. Hal ini tentunya penting untuk dilakukan, karena kegiatan menanam pohon bukan saja bermanfaat bagi lingkungan, tapi juga memiliki fungsi ekologis.
“Oleh Yayasan Korindo kita diberikan beberapa ratus pohon yang kita gunakan untuk menghijaukan wilayah. Salah satunya ketapang kencana untuk menghijaukan area lingkungan warga. Satu sisi ketapang kencana punya fungsi ekologis tapi satu sisi juga punya fungsi sosial karena area tersebut jadi lebih hijau. Di samping itu tidak ada lagi pedagang kaki lima dan meminimalkan resiko macet,” jelas Lurah Pancoran. (PR)