
Foto: Uji coba cofiring biomassa merupakan bagian dari keseriusan PT Aspex Kumbong untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil
CILEUNGSI – PT Aspex Kumbong telah berhasil melakukan uji coba cofiring biomassa. Uji coba yang dilakukan pada bulan Agustus-Oktober 2025 ini merupakan bagian dari komitmen PT Aspex Kumbong untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, meningkatkan efisiensi pembakaran, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan polutan lainnya, serta meningkatkan bauran energi terbarukan.
Cofiring adalah proses pembakaran bersama dua atau lebih bahan bakar yang berbeda, seperti batubara dan biomassa, dalam satu boiler dan tungku. Proses cofiring dilakukan dengan mencampurkan batubara dan biomassa berupa serbuk kayu dan sekam padi secara langsung di area gudang.
Pada proses uji coba tersebut juga dilakukan analisa dan monitoring terhadap rasio komposisi bahan bakar, parameter operasi, pressure, jumlah steam yang dihasilkan, emisi keluaran proses serta kinerja mekanikal dari sistem boiler.
Hasil Evaluasi yang didapat pada Rabu (08/10/2025), dari proses uji coba cofiring biomas pada bahan bakar boiler dengan proses mix bahan bakar batu bara, serbuk kayu dan sekam padi dengan komposisi 3-11 % mendapatkan hasil dan performa yang efektif terhadap kestabilan proses, output steam serta emisi keluaran.
“Proses pelaksanaan cofiring biomassa ini sangat membantu kami khsususnya pada operasional boiler, yaitu proses mekanikal berjalan dengan lancar tanpa adanya hambatan,” ujar Ahmad Abu Susilo, Kepala Shift Departemen Power Supply (boiler).

Foto: Proses cofiring di PT Aspex Kumbong dilakukan dengan mencampurkan batubara dan biomassa berupa serbuk kayu dan sekam padi secara langsung di area gudang
Pada kesempatan tersebut, Setiyono sebagai Head of Learning and Innovation Center menyampaikan bahwa setelah sukses uji coba proses cofiring, langkah berikutnya akan dilaksanakan secara berkelanjutan dengan penggunaan biomassa sebagai bahan bakar alternatif.
“Cofiring ini merupakan upaya perusahaan dalam mendukung program energi terbarukan sebagai sumber energi ramah lingkungan,” tandasnya.
Lebih lanjut, pemerintah Indonesia telah mendorong pengembangan cofiring biomassa sebagai bagian dari upaya meningkatkan bauran energi terbarukan dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Biomassa memegang peran penting dalam peta jalan NZE 2060 Indonesia, berkontribusi pada ketahanan energi, pertumbuhan ekonomi pedesaan dan dekarbonisasi industri. (LIC)









