JAKARTA – Fasilitas pengolahan limbah organik dengan teknologi Bio-Conversion yang dibangun atas kerja sama Yayasan Korindo dengan Yayasan FFLI ini diresmikan pada 1 Februari 2023 dan berkapasitas sampai dengan 1 ton sampah organik setiap hari. Rest Area Cibubur dipilih sebagai lokasi pembangunan fasilitas Bio-Conversion BSF karena merupakan salah satu sumber limbah organik yang perlu diselesaikan permasalahannya langsung di tempat.
“Selain bermanfaat bagi lingkungan, fasilitas ini diharapkan bisa menciptakan peluang ekonomi baru. Hal ini dikarenakan, Yayasan Korindo akan mengembalikan keuntungan yang muncul dari proyek ini untuk program-program pengembangan masyarakat dan lingkungan,” ungkap Ketua Yayasan Korindo, Robert Seung.
Metode Bio-Conversion Organic dengan menggunakan Lalat Tentara Hitam relatif aman bagi lingkungan. Lalat Tentara Hitam tidak bersifat patogen atau membawa agen penyakit. Pada metode ini, larva Lalat Tentara Hitam akan mengurai sampah organik yang dihasilkan oleh aktivitas manusia. Kemudian larva-larva tersebut bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak, seperti ayam atau ikan karena kaya akan asam amino dan protein.
Previous ProjectHutan Kota Pakansari jadi hutan kota pertama di Kabupaten Bogor
Next ProjectKorindo Foundation extended operating aid to help local MSMEs expand their businesses